Membulatkan bilangan merupakan kemampuan penting untuk dipelajari saat kamu memiliki persamaan matematika atau soal kalkulasi di dunia nyata. Meskipun kurang akurat dibandingkan bilangan yang tidak dibulatkan, hasil pembulatan lebih mudah dihitung dan dibayangkan. Kamu bisa membulatkan bilangan bulat, bilangan desimal, dan pecahan dengan mengingat beberapa kiat utama saat mengerjakan persamaan atau soal matematika. Kamu juga bisa memanfaatkan kalkulator atau lembar sebar Excel untuk membulatkan bilangan dan memeriksa kembali hasil pembulatan.
Contents
Bulatkan angka agar lebih mudah dihitung
Jika kamu memiliki angka dengan bilangan desimal yang cukup panjang, tentunya akan sulit saat kamu perlu menghitungnya slot deposit 10 ribu. Bilangan seperti itu juga sulit dihitung di dunia nyata (mis. saat kamu membuat anggaran dana atau berbelanja). Oleh karena itu, pembulatan merupakan metode untuk mendapatkan angka perkiraan dari suatu bilangan dan membuatnya lebih mudah dihitung. Kamu bisa membayangkan pembulatan seperti perkiraan matematis.
Tentukan nilai tempat yang kamu ingin bulatkan. Saat membulatkan angka, kamu bisa melakukan pembulatan pada nilai tempat apa pun. Makin kecil nilai tempat yang dikenai pembulatan, makin akurat hasil pembulatanmu. Sebagai contoh, kamu memiliki angka “813,265”. Kamu bisa membulatkannya ke nilai tempat ratusan, puluhan, satuan, persepuluhan, atau peratusan.
Amati digit di sisi kanan nilai tempat yang kamu ingin bulatkan.
Sebagai contoh, jika kamu ingin melakukan pembulatan pada tempat puluhan, amati angka pada tempat satuan. Pembulatan akan dilakukan berdasarkan nilai tempat tersebut sehingga sangat penting bagimu untuk mengingat langkah atau aturan ini. Pada angka “813,265”, katakanlah kamu ingin membulatkannya ke tempat persepuluhan. Ini artinya kamu perlu melihat angka pada posisi peratusan.
Jangan ubah angka jika angka pada nilai tempat di sisi kanannya kurang dari “five”.
Jika digit terkecil setelah nilai tempat yang kamu ingin bulatkan kurang dari “five” (mis. “0”, “1”, “2”, “3”, atau “4”), biarkan digit pada nilai tempat patokan apa adanya. Ini artinya angka yang ada di samping nilai tempat tersebut akan menjadi “zero” sehingga kamu bisa menghilangkan atau menghapusnya di akhir angka. Proses ini dikenal dengan istilah pembulatan ke bawah. Sebagai contoh, jika kamu ingin membulatkan “0,74” ke persepuluhan terdekat, amati angka di samping tempat persepuluhan (“four”). Karena “4” kurang dari “5”, kamu bisa menyimpan atau mempertahankan “7” dan meniadakan “4” dari bilangan sehingga hasil pembulatan menjadi “0,7”.
Perbesar angka jika bilangan pada nilai tempat di sisi kanannya lebih dari “five”.
Jika digit terkecil setelah nilai tempat yang kamu ingin bulatkan lebih besar dari “five” (mis. “five”, “6”, “7”, “8”, atau “nine”), tambahkan “1” ke bilangan pada nilai tempat patokan. Seperti sebelumnya, angka lain di sisi kanan digit atau nilai tempat patokan pembulatan akan menjadi “zero” sehingga bisa dihapus atau ditiadakan. Proses ini dikenal dengan istilah pembulatan ke atas. Sebagai contoh, kamu memiliki angka “35”. Jika kamu ingin membulatkannya ke puluhan terdekat, amati nilai tempat terkecil setelahnya (“five”). Untuk membulatkan angka, tambahkan “1” pada angka di nilai tempat patokan (puluhan atau “three”). Oleh karena itu, hasil pembulatan angka “35” ke puluhan terdekat adalah forty.